Memang kita harus bersyukur, boleh menikmati hari yang maju terus pantang mundur. Semoga panjang kita berumur, yuk mari makan tandur 😀
Hari Jumat ini tak sempat pergi-pergi. Cukup pesan kudapan diantar ke mari. Hanya saja aku masih bingung, sampai kuping berdengung-dengung. Setahuku tandur milik bagian Barat Sumatra, mengapa bisa sampai ke Pattaya?
Ah, sayang sekali bila demikian. Kalah cepat kita dengan Thailand. Sampai ketan duren pun tak bisa kita amankan. Atau memang hanya kebetulan?
Bagian atas itu durian, lalu bawahnya ketan. Dibungkus dengan anyaman daun pandan. Mungil sekali, langsung hilang dalam satu emplokan
Kalo Kawan ingin mencoba, pesan saja di Pattaya. Ada kok nomor telponnya, tak perlu jauh-jauh ke sana. Semua siap diantar, tak usah kita pusing mutar-mutar.
Satu dus dengan isi tiga puluh harganya tiga puluh dua ribu. Dan dengan sedikit malu-malu aku mencoba merayumu, jangan lupa yaa kirimi aku….. 😳
Kalo tandur punya Pariaman, benar-benar asli durian, dan bukan hasil olahan. Seratnya begitu terasa, aromanya begitu kentara. Namun tentu harus pandai membuatnya 😉
Kapan-kapan saya akan pesan, singkong manis yang juga punya Thailand. Singkong rebus dengan santan kental. Dulu aku coba tapi bukan di Pattaya. Rasanya wuenak luar biasa. Nanti kan kucoba punya Pattaya. atau Kawan yang pesan lalu cerita? 😀
Have a nice Friday…. 😀
no telp keliatan kalo gambarnya diklik..
kayaknya enak juga 🙂
Maap, aku lupa isinya tiga puluh apa dua lima ya? Soalnya dah pada keburu ngemplok siiy…
pinter banget merangkai kalimat-kalimatnya bu….
dan itu makanan apa ya?? hihiih,,, maklum baru liat.. 😀
Durian ?
Oh No .. Oh No … Thank you
(ngacir)
salam saya Bu Choco
sama seperti OmNH kalau makanan durian saya tidak suka 🙂
tapi kalau duriannya boleh lah
sepertinya yummy, jadi pengen nih
Eh……Dasar Tukang Makan 🙂
tanggung jawab, nyong aarep pesen, deneng ra muncul2 ya gambare, jd blm bs liat telp-nya
keliatannya enak banget! tapi kok hampir mirip kue talm yg dijual di toko roti Bogor Permai ya?
didaerah mana yah itu tokonya?