
“Pokoknya akhir bulan ini bantaran sungai itu harus sudah bersih! Jangan jadi bisul di tengah kota!” Pak Kada berteriak-teriak di ruang kerjanya. Seluruh staf ketakutan.
“Tapi, Pak…rusun tak bisa menampung mereka lagi,” kata seorang di antaranya.
“Kasih duit aja buat pulang kampung! Atur, dong!”
***************
Akhirnya, cita-cita Pak Kada menjadikan bantaran sungai menjadi seindah San Antonio River Walk terwujud. Para investor pendukung memujinya. Pembangunan apartemen mewah di sekitar sungailah tujuan utama. Apapun, Pak Kada sukses. Seluruh media cetak dan elektronik memujanya.
Dan pagi ini, Bu Kada berteriak histeris melihat suaminya terbaring penuh bisul di sekujur tubuhnya. Merah, besar dan bernanah!
****************
Words: 100
Yuuk, ikutan MFF Prompt #67: On the Riverside 😉
loh bisulnya pindah ke pak kanda mbak?
Yang dipindah, ikhlas meninggalkan bisulnya untuk Pak Kada 🙂
*Kada dalam bahasa Minang kan = ‘borok’ 😀
Waduhh di sumpahin itu yak
syukuriiiiiin *musuh pak Kada* hohohho
😀
pindah bisulnya
bisul telah dipindahkan dengan sukses…
bisulnya udah bukan di tengah kota lagi hahaha
hmm… kak Cho… sepertinya ‘dua bisul’ ini agak dipaksakan untuk ‘klik’ ya?
hii, pasti sakit ya kalau bisulan kayak pak kada~ 😡
awww, kena bisul! hehehe.
Waduh …
Celem …
(tiba-tiba garuk-garuk sekujur badan …)(hahha)
udah gitu ajah …
Salam saya Bu Choco
(23/10 : 23)
Pembalasan si bisul ya, gak papa2 deh biar pak Kada kapok.
Wudun! Bhahaha
Pak Kada banyak dosanya sih…bikin orang susah….
kasian bisulnya.. loh? :-p
selamat ya pak kada, dapet bonus tuh dari hasil kerjanya hehe
mbak cho, ini kisah nyata bukan? 😀