Dongeng insomnia · Fiksi Kilat · Nimbrung Mikir

Bisul

sumber

“Pokoknya akhir bulan ini bantaran sungai itu harus sudah bersih! Jangan jadi bisul di tengah kota!” Pak Kada berteriak-teriak di ruang kerjanya. Seluruh staf ketakutan.

“Tapi, Pak…rusun tak bisa menampung mereka lagi,” kata seorang di antaranya.

“Kasih duit aja buat pulang kampung! Atur, dong!”

***************

Akhirnya, cita-cita Pak Kada menjadikan bantaran sungai menjadi seindah San Antonio River Walk terwujud. Para investor pendukung memujinya. Pembangunan apartemen mewah di sekitar sungailah tujuan utama. Apapun, Pak Kada sukses. Seluruh media cetak dan elektronik memujanya.

Dan pagi ini, Bu Kada berteriak histeris melihat suaminya terbaring penuh bisul di sekujur tubuhnya. Merah, besar dan bernanah!

****************

Words: 100

Yuuk, ikutan MFF Prompt #67: On the Riverside 😉

17 tanggapan untuk “Bisul

  1. Yang dipindah, ikhlas meninggalkan bisulnya untuk Pak Kada 🙂
    *Kada dalam bahasa Minang kan = ‘borok’ 😀

    Lho, kok pas bener ya, Jeng? Padahal maksud saya bukan itu, tapi singkatan :mrgreen:
    Makasiy Uni (sekarang manggilnya Uni, ach), nambah satu perbendaharaan kata 😀

  2. hmm… kak Cho… sepertinya ‘dua bisul’ ini agak dipaksakan untuk ‘klik’ ya?

    Wkwkwkw….andaipun Pak Kada menyebut borok, maka di endingpun akan ada borok pada tubuhnya, Bang :mrgreen: Pak Kada gak jaga mulutnya siiihh…. 😛

  3. Waduh …
    Celem …

    (tiba-tiba garuk-garuk sekujur badan …)(hahha)
    udah gitu ajah …

    Salam saya Bu Choco
    (23/10 : 23)

    Oomm…. kok gatel, siiy? Bisul Pak Kada gak nular, kok… 😛
    Apa kabar, Omm 😀

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s