Iseng Aja · Nimbrung Mikir · Tak Enak

S*xophone

Semalam aku mengerjakan tugas yang harus segera di email. Seperti biasa, TV dalam kamar tentu saja tak pernah mati, harus selalu menemani meski seringkali akunya sudah lelap :mrgreen: Rada aneh memang, aku sama sekali gak bisa tidur kalo suasana sepiiiiiii nyenyet! Pokoknya harus ada suara, entah musik, TV, keramaian di luar, bahkan suara dengkur kekasihku 😛 Nek sepi malah gak isa bobok. Payah ya?

Eh, tapi bukan itu yang mau aku ceritakan 😀 Tugas selesai kukerjakan sekitar jam dua belas malam, tapi gak langsung bobok, nonton Love Eat and Pray nya Mbak Julia Robert dulu di Trans TV. Filmnya lamaaa ndak abis-abis, biasa sih ceritanya tapi penasaran ama setting Bali nya itu 😀 Diselingi ngantuk karena iklan yang lama, akhirnya film tuntas kutonton. Dan tentu saja happy ending. Payahnya, karena udah terlanjur telat bobok, akhirnya aku malah jadi kancilen gak isa bobok. Maka mata yang gak mau terpejam ini sekali lagi mantengin TV yang gak kupindah saluran karena males cari remote nya 😛

Dan tahukah Kawan, apa acara lewat tengah malam itu? S*xophone! Diiringi alunan suara dari alat musik itu, ternyata acaranya ra mutu blaz! Presenternya Mbak Chantal de La Conceta yang setahuku tuh dulu pembawa acara berita ya? Kok sekarang bawain acara m*sum gini sih? 😕

Acaranya ternyata seputar “itu” yang dibawakan dengan gaya-gaya njelehi. Tema malam itu adalah *** toys 😦 Ada mbak-mbak menor dengan busana kemben nyaris mlorot yang hampir-hampir memperagakan penggunaan alat itu. Hiks…ngopo coba hal-hal kayak gitu mesti dibahas di TV? Emang sih ditayangkannya lewat tengah malam, di mana anak-anak tentunya sudah pada bobok. Tapi kan masih ada kemungkinan emak-emak polos kayak diriku ini yang nonton kan? (awas, jangan muntah :mrgreen: ). Sebetulnya sih tinggal pindah saluran aja ato merem sekalian, tapi kan penasaraaan 😈

Menurutku Kawan, acara seperti ini tidak layak tayang meski tengah malam sekalipun. Karena dari segi etika dan moral sungguh jauh dari kepribadian bangsa kita (duluuu kali yaa? 😦 ) Jika yang menonton bukan orang-orang yang bisa mencerna dengan baik, tentu bisa menimbulkan inspirasi yang tidak bermoral. TV adalah media yang paling bisa memengaruhi penontonnya, karena selain ada suara juga ada visualisasinya. Dan biasanya justru visualisasinya inilah yang dibesar-besarkan apalagi dengan pose menantang untuk digebuk gitu 😦

Seperti adalagi satu acara lewat tengah malam juga, aku lupa TV apa kayaknya Trans 7 deh, ato apa ya? Aku nonton gak sengaja juga, lagi-lagi karena lembur sampai subuh 😀 Kalo gak salah “Mata Lelaki” ato apaaa gitu. Masa mbak presenternya pakai bikini yang nyaris gak menutupi apa-apa dengan latar belakang kolam renang! Wuidiiihhh, opo gak masuk angin berenang malam-malam gitu? Udah gitu ngomongnya dibuat-buat dengan melet-melet dan mulut monyong-monyong gitu. Haiyaa! Mumes banget deh!

Coba Kawan renungkan, penting gak sih acara-acara gitu? Ra mutu to? Merusak dan meracuni remaja, mahasiswa, ato emak-emak yang insomnia bukan? (ato bapak-bapak yang emang sengaja nungguin :mrgreen: ) Duhaiii para pengusaha TV, mbok dipikirkan lagi untuk tidak membuat acara-acara macam gini. Bukannya sok suci, tapi aku ini seorang ibu yang mempunyai anak yang tentu sangat kuatir dengan tontonan yang tak beretika seperti ini. Kalau sekarang aja udah begini, gak tertutup kemungkinan kelak akan semakin berani bukan? Gak ada lagi filter untuk menyaring tayangan, karena ini TV yang ditonton wong sak Indonesia Raya dengan segala lapisan usia 😦

Aku gak nonton sampai selesai, karena geli melihat barang-barang yang diperlihatkan itu 😦 (padahal sih ketiduran karena kebanyakan iklan :mrgreen: ). Dan tentu saja aku gakkan menceritakannya pada Yu Minah, karena pasti dia akan kuliah panjang lebar dan bakalan nyembur-nyembur mengenai rujakku.